News Update :

OBYEK WISATA KOTA BIMA

Thursday 17 January 2013

Pantai Ule
Tempat Wisata Kota Bima 
 
Secara historis Kota Bima merupakan pusat Kesultanan Bima dimasa lampau. Dengan warisan kekayaan budaya yang dimiliki, Kota Bima dapat mengembangkan wisata budaya dengan kebudayaan Islam sebagai basisnya. Asi Mbojo (istana kesultanan), kuburan raja-raja dan para wali, permainan dan kesenian rakyat serta upacara keagamaan seperti perayaan maulud, U'a pua serta prosesi pelantikan raja dan lain-lain merupakan obyek dan event yang sangat menarik. Wisata alam dan bahari juga bisa dikembangkan. Kawasan pesisir dari Pantai Lawata sampai pintu gerbang Kota Bima bisa dikembangkan sebagai pusat perhotelan dan perdagangan souvenir. Taman Kota juga bisa diciptakan sebagai alternatif bagi wisatawan domestik.

Pariwisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di wilayah ini adalah:
  • Pariwisata alam, meliputi Pantai Lawata, Pantai Amahami, Pantai Oi Ni'u, Pantai Ule, Pantai Kolo dan Pulau Kambing.
  • Pariwisata budaya, meliputi museum Asi Mbojo, kuburan Tolobali, bukit Danatraha (kompleks makam Kesultanan Bima) dan Benteng Asakota.
 
 Pacuan Kuda
 
Hal ini didukung pula oleh berbagai usaha jasa dan produk wisata yang cukup baik, seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, dan souvenir berupa tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain.
Wisata Kuliner Kota Bima

Minuman Tradisianal Buah Lontar (Oi Ta’a)
Melintasi sepanjang jalan lintas Bima – Sape tepatnya di sebelah timur Terminal Kumbe Kota Bima, kita akan menemukan Kedai –kedai Oi Ta’a atau Air Lontar yang dijual warga di Oi Mbo Kelurahan Kumbe. Nama Oi Mbo tercatat dalam legenda Tanah Bima, nama kampung ini diberikan oleh Raja Indra Zamrut untuk mengenang adiknya Indra Komala yang telah memakjulkan diri disebuah mata air di ujung selatan kampung Oi Mbo, karena adanya perselisihan di antara keduanya yang disebabkan oleh Mata Pancing Indra Zamrut yang dihilangkan oleh Indra Komala. Nama Oi Mbo berasal dari Oi Mbora (air yang hilang) karena di mata air itulah Indra Komala menenggelamkan diri hingga menghilang.
Waktu yang tepat untuk mengambil Air Lontar adalah pada pagi hari dan sore hari, sementara produksi air lontar yang melimpah di Oi Mbo ini berlangsung dari bulan April hingga Agustus. Meminum air lontar yang segar adalah pada saat baru di ambil dari pohonnya. Disamping airnya, lontar memiliki banyak manfaat antara lain daunnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rokok, bahan Topi dan payung (Paju Longge) dalam upacara-upacara adat Bima dan buah lontar sangat gurih untuk dimakan.

Makanan Khas (Wisata Kuliner Penaraga)
Kota Bima merupakan kota yang juga dikenal sebagai Kota Kuliner, Anda bisa menikmati berbagai jenis makanan baik tradisional maupun nasional karena di Kota Bima masyarakatnya terdiri dari berbagai suku dan etnik sehingga segala jenis makanan ada di Kota Bima seperti; Padang, Sulawesi, Jawa, Sumbawa dan Lombok.

Disamping itu, Jajanan dan Kue yang merupakan produksi lokal yang dihasilkan oleh para ibu rumah tangga, industri rumah tangga maupun perusahaan-perusahaan kue lokal juga banyak ditemukan dengan berbagai rasa, bentuk dan nama. Salah satu tempat yang menjadi pusat jajanan dan kuliner tradisional di Kota Bima adalah Kelurahan Penaraga, di tempat ini kita bisa langsung melihat mulai dari proses pembuatan sampai jajanan itu siap untuk di makan atau dijual dan bahkan kita bisa langsung membeli dan menikmati jajanan dan makanan lainya yang ada di Penaraga.

 (Ref: http://id.wikipedia.org, http://bimakota.go.id)
Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

POPULAR POST

 

© Copyright RIAN BIMA 2013 | Design by Borneo Template | Redesigned by EKONOMI Holic | Powered by Blogger.com.