Pantai Ule
Tempat Wisata Kota Bima
Secara historis Kota Bima merupakan pusat Kesultanan Bima dimasa
lampau. Dengan warisan kekayaan budaya yang dimiliki, Kota Bima dapat
mengembangkan wisata budaya dengan kebudayaan Islam sebagai basisnya.
Asi Mbojo (istana kesultanan), kuburan raja-raja dan para wali,
permainan dan kesenian rakyat serta upacara keagamaan seperti perayaan
maulud, U'a pua serta prosesi pelantikan raja dan lain-lain merupakan
obyek dan event yang sangat menarik. Wisata alam dan bahari juga
bisa dikembangkan. Kawasan pesisir dari Pantai Lawata sampai pintu
gerbang Kota Bima bisa dikembangkan sebagai pusat perhotelan dan
perdagangan souvenir. Taman Kota juga bisa diciptakan sebagai alternatif bagi wisatawan domestik.
Pariwisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di wilayah ini adalah:
- Pariwisata alam, meliputi Pantai Lawata, Pantai Amahami, Pantai Oi Ni'u, Pantai Ule, Pantai Kolo dan Pulau Kambing.
- Pariwisata budaya, meliputi museum Asi Mbojo, kuburan Tolobali, bukit Danatraha (kompleks makam Kesultanan Bima) dan Benteng Asakota.
Pacuan Kuda
Wisata Kuliner Kota Bima
Minuman Tradisianal Buah Lontar (Oi Ta’a)
Melintasi sepanjang jalan lintas Bima – Sape tepatnya di sebelah timur
Terminal Kumbe Kota Bima, kita akan menemukan Kedai –kedai Oi Ta’a atau
Air Lontar yang dijual warga di Oi Mbo Kelurahan Kumbe. Nama Oi Mbo
tercatat dalam legenda Tanah Bima, nama kampung ini diberikan oleh Raja
Indra Zamrut untuk mengenang adiknya Indra Komala yang telah memakjulkan
diri disebuah mata air di ujung selatan kampung Oi Mbo, karena adanya
perselisihan di antara keduanya yang disebabkan oleh Mata Pancing Indra
Zamrut yang dihilangkan oleh Indra Komala. Nama Oi Mbo berasal dari Oi
Mbora (air yang hilang) karena di mata air itulah Indra Komala
menenggelamkan diri hingga menghilang.
Waktu yang tepat untuk mengambil Air Lontar adalah pada pagi hari dan
sore hari, sementara produksi air lontar yang melimpah di Oi Mbo ini
berlangsung dari bulan April hingga Agustus. Meminum air lontar yang
segar adalah pada saat baru di ambil dari pohonnya. Disamping airnya,
lontar memiliki banyak manfaat antara lain daunnya dapat digunakan
sebagai bahan pembuat rokok, bahan Topi dan payung (Paju Longge) dalam
upacara-upacara adat Bima dan buah lontar sangat gurih untuk dimakan.
Makanan Khas (Wisata Kuliner Penaraga)
Kota Bima merupakan kota yang juga dikenal sebagai Kota Kuliner, Anda
bisa menikmati berbagai jenis makanan baik tradisional maupun nasional
karena di Kota Bima masyarakatnya terdiri dari berbagai suku dan etnik
sehingga segala jenis makanan ada di Kota Bima seperti; Padang,
Sulawesi, Jawa, Sumbawa dan Lombok.
Disamping itu, Jajanan dan Kue yang merupakan produksi lokal yang
dihasilkan oleh para ibu rumah tangga, industri rumah tangga maupun
perusahaan-perusahaan kue lokal juga banyak ditemukan dengan berbagai
rasa, bentuk dan nama. Salah satu tempat yang menjadi pusat jajanan dan
kuliner tradisional di Kota Bima adalah Kelurahan Penaraga, di tempat
ini kita bisa langsung melihat mulai dari proses pembuatan sampai
jajanan itu siap untuk di makan atau dijual dan bahkan kita bisa
langsung membeli dan menikmati jajanan dan makanan lainya yang ada di
Penaraga.
(Ref: http://id.wikipedia.org, http://bimakota.go.id)
0 comments:
Post a Comment